
Palu, 10/09 (FSAINTEK) — Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Akuntansi Forensik: Mencegah, Mendeteksi, dan Menginvestigasi Fraud.” Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 10 September 2025 ini dirancang untuk memperkaya wawasan mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan di era digital. Kuliah tamu tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen, serta menjadi momen penting dalam upaya peningkatan mutu akademik di lingkungan FEBI UIN Datokarama.
Dekan FEBI UIN Datokarama, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I, dalam sambutan pembukaan memberikan penghargaan atas kehadiran Prof. Tarjo. Ia menekankan bahwa fakultas berkomitmen untuk terus memperbarui kurikulum dengan materi-materi yang relevan, salah satunya akuntansi forensik.
“Kuliah tamu ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya menguasai akuntansi syariah, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu-isu etika dan hukum. Lulusan kami diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu memberantas kecurangan di dunia kerja,” tutur Dr. Sagir.
Kuliah tamu menghadirkan Prof. Dr. Tarjo, S.E., M.Si., CFE., CFrA., CPA., Guru Besar Akuntansi Forensik Universitas Trunojoyo Madura. Dalam paparannya, Prof. Tarjo menegaskan bahwa akuntansi forensik tidak sebatas pemeriksaan laporan keuangan, melainkan juga berfungsi sebagai instrumen investigasi hukum.
“Akuntansi forensik adalah perpaduan antara ilmu akuntansi, hukum, dan investigasi. Peran utamanya bukan hanya mencari kesalahan, melainkan juga mengumpulkan bukti-bukti valid yang dapat digunakan di pengadilan. Ini menjadi sangat penting di tengah maraknya kasus penipuan atau fraud yang semakin canggih,” ujar Prof. Tarjo.
Ia turut menjelaskan berbagai bentuk kecurangan, seperti penyalahgunaan aset, korupsi, hingga rekayasa laporan keuangan. Selain itu, Prof. Tarjo menekankan pentingnya memahami red flags atau indikator awal yang kerap muncul dalam transaksi mencurigakan, sehingga mahasiswa dapat lebih peka terhadap anomali data.
“Seorang akuntan syariah harus memiliki integritas tinggi dan kemampuan analisis yang tajam. Dengan memahami akuntansi forensik, kalian tidak hanya menjadi akuntan yang handal, tetapi juga penjaga moralitas bisnis,” tambahnya.
Ketua Prodi Akuntansi Syariah, Irham Pakawaru, SE, M.SA., Ak, sebagai penyelenggara, menilai bahwa kuliah tamu ini memberi nilai lebih bagi mahasiswa. “Dunia kerja membutuhkan profesional yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kemampuan investigasi. Pengetahuan tentang akuntansi forensik akan membuat lulusan kami lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan di sektor publik maupun swasta,” jelas Irham.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif. Para mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar kasus-kasus kecurangan yang pernah terjadi dan strategi investigasi yang tepat. Acara kemudian ditutup dengan pemberian cinderamata dan sesi foto bersama, sebagai penanda keberhasilan kegiatan yang bernilai akademis tinggi ini.



Sumber : Artikel UIN Datokarama Palu